Sabtu, 02 Mei 2015

Kisah Umar bin Khatab

Bismillahirrohmaanirrohiim

Bunda-bunda solihat... berikut adalah tema diskusi kita hari ini:

��Kisah Umar Bin Khattab��

Sebelum memulai diskusi, mari kita simak sepenggal kisah Umar Bin Khattab berikut ini:

����������������

Umar Bin Khattab

����������������

Sebelum menjadi Muslim

Usianya lebih muda 13 tahun dibanding Rasululloh SAW. Umar adalah seorang laki-laki yang perkasa. Umar juga seorang yang amat cerdas. Sejak kecil sudah menguasai kemampuan membaca dan menulis, suatu hal yang amat langka di dalam masyarakat yang buta huruf waktu itu. Beliau amat haus ilmu, sehingga sulit sekali mendebatnya dalam forum-forum diskusi. Beliau juga penyair yang handal. Kalau saja sikapnya tak kasar, bukan tidak mungkin Umar akan menjadi pemuda idola semua orang. Meski terkesan kasar, sebenarnya hati Umar amat lembut.

Sebelum memeluk Islam, Umar termasuk orang yang suka memusuhi dan menyiksa kaum muslimin.

����������������
Ke-Islam-an Umar Bin Khattab

Suatu hari,karena mendengar ke-Islam-an adik kandungnya, Fathimah, beliau menggedor rumah adiknya itu dan datang dengan mengamuk. Namun begitu mendengar Al Quran Surat ThoHa dibacakan oleh adiknya, hati Umar luluh dan memeluk Islam.
#Dalam riwayat lain, inilah kata-kata Umar tentang ke-Islam-annya, yang telah dipersingkat,"Suatu hari kulihat Rasululloh SAW sedang sholat di Ka'bah. Saat itu aku berharap dapat menguping apa yang sedang dibacanya. Karena khawatir beliau gerkejut mendengar kedatanganku, maka saya datang perlahan dan masuk ke dalam kain ka'bah hingga berhadap-hadapan. Antara saya dengan beliau hanya dibatasi kain ka'bah. Sementara Rasululloh SAW terus sholat dengan membaca AlQur'an. Mendengar ayat-ayat Alloh hati saya tersentuh. Saya menangis, Islam sudah masuk ke dalam hati saya. Ketika Rasululloh SAW pulang, saya mengikuti. Rasululloh SAW tahu diikuti dan menyangka saya akan menyakitinya, maka beliau berbalik dan menghardik, 'Ibnu Khattab, apa maksud kedatangan anda?!' Saya menjawab,'kedatangan saya hendak beriman kepada Alloh dan RasulNya serta kepada segala yang datang dari Alloh.' Kemudian Rasululloh SAW mengusap dada saya dan mendoakan saya agar tetap tabah. Setelah itu saya pun pergi meninggalkan Rasululloh sebagai orang yang sudah beriman kepada agamanya."

Umar bin Khattab masuk Islam dengan semangat yang sama ketika ia memusuhinya.
Beliau mengumumkannya terang-terangan, Muslim yang sebelumnya dilarang sholat di depan Ka'bah dan berthawaf, berkat kegigihan Umar, orang Quraisy membiarkan mereka beribadah. Sebelum masuknya Umar, dakwah Islam dilakukan sembunyi-sembunyi, namun setelah Umar Muslim, dakwahpun dilakukan terang-terangan. Islam pun tersebar di antara kabilah-kabilah Quraisy dan semakin banyak orang yang menjadi pengikutnya. Quraisy pun menggalang perlawanan dan tekanan. Lalu tibalah perintah hijrah ke Madinah. Umar pun ikut berhijrah.

Besarnya jasa Umar bin Khattab selama mendampingi Rasululloh SAW di Madinah sudah tidak bisa dinilai lagi. Selain mengikuti semua pertempuran, Umar juga menyumbangkan pemikiran-pemikiran brilian bagi banyak masalah yang dihadapi kaum Muslimin. Beberapa pendapat bahkan dibenarkan dan diabadikan oleh ayat-ayat AlQur'an yang turun kemudian. Walaupun ada juga pendapat yang tidak disetujui Rasululloh SAW. Mengenai pendapat-pendapat Umar ini, Rasulullah SAW bersabda ,"Alloh telah menempatkan kebenaran di lidah dan hati Umar."

Beliau digelari Al Faruq karena begitu tegas membedakan yang benar dan yang salah.

Kecintaan Umar kepada Rasululloh SAW diwujudkannya dengan mengikuti segala bentuk kehidupan Rasululloh SAW. Umar menjadi orang yang sangat kuat menjauhi harta. Begitu sayangnya Umar kepada Rasululloh SAW, sampai-sampai ketika Rasululloh SAW wafat, Umar tidak mempercayainya, sampai akhirnya Abu Bakar mengatakan didepan halayak ramai,"Barang siapa mau menyembah Muhammad, Muhammad sudah meninggal. Tetapi barang siapa menyembah Alloh, Alloh hidup selamanya tak pernah mati!" Kemudian Abu Bakar membacakan firman Alloh,"Muhammad hanyalah seorang rasul. Sebelumnya pun telah berlalu Rasul-rasul. Apabila dia mati atau terbunuh kamu akan berbalik belakang? Barang siapa berbalik belakang, sama sekali takkan merugikan Alloh, tetapi Alloh akan memberikan pahala kepada orang-orang yang bersyukur." (Qs Ali Imron:144). Umar pun tersungkur dan menyadari bahwa Rasululloh SAW telah wafat.

����������������
Di Masa Abu Bakar (Khalifah pertama)

Setelah Rasululloh SAW wafat, sempat terjadi ketegangan antara kaum Muhajirin dan Anshor perihal pemimpin kaum Muslim. Namun Abu Ubaidah dapat meredakan ketegangan. Mereka pun mengadu pendapat dengan kepala dingin. Abu Bakar pun berkata,"Ini Umar dan Abu Ubaidah, berikanlah ikrar kalian kepada salah satu di antara keduanya." Namun Umar dengan cepat berkata, "Abu Bakar, bentangkanlah tangan Anda,"
Setelah itu Umar menjabat tangan Abu Bakar dengan berkata,"Abu Bakar, bukankah Nabi menyuruh anda memimpin Kaum Muslimin sholat? Andalah kholifah (pengganti)nya."
Maka persoalan genting itu selesai. Orang-orang berbaiat kepada Abu Bakar.

Selama dua tahun pemerintahan Abu Bakar, Umar diangkat sebagai tangan kanan dan penasihat kholifah. Umar mendampingi Abu Bakar berjuang dengan penuh disiplin. Kadang-kadang berbeda pendapat tetapi tetap menyepakati keputusan bersama. Keduanya kerjasama baik sekali dengan tetap menggunakan kelebihan masing-masing. Bila Abu Bakar bersikap lembut, Umar cenderung bersikap keras, sesuai sifatnya. Sebaliknya bila Abu Bakar bertindak keras, Umar justru melembut untuk mengimbanginya. Sesaat sebelum wafat, Abu Bakar telah menunjuk Umar agar menjadi kholifah penggantinya.

����������������
Khalifah kedua: Masa Pemerintahan : 13-24 H (634 - 644 M)

Setelah Rasulullah SAW wafat, Umar bin Khattab menjadi khalifah kedua setelah Abu Bakar. Umar terkenal sebagai pemimpin yang sangat tegas dan adil.

Umar berhasil meluaskan negeri Islam sampai ke Mesir, Irak, Syam, dan negeri-negeri jajahan Persia.

Jasa-jasa Umar sangat banyak, antara lain:
1. Menetapkan tanggal hijriyah
2. Membangun sekolah-sekolah
3. Meneruskan usaha Abu Bakar untuk mengumpulkan AlQur'an
4. Memberi tunjangan sosial bagi orang miskin Yahudi dan Nasrani
5. Membangun kota-kota dengan saluran-saluran air untuk kesejahteraan rakyat

Umar wafat ditikam Abu Lu'lu'ah, seorang budak, saat sholat subuh. Saat itu usia Umar 63 tahun dan dimakamkan di sisi makam Rasululloh SAW dan Abu Bakar.

Di susun oleh RaLiKa (tim tema diskusi HSMN)

Sumber:
(1) Eka Wardhana, Kisah Para Sahabat Nabi, Rumah Pensil Publishing, 2012
(2) Eka Wardhana dan Tim sygma, Muhammad Teladanku, Sygma Publishing, 2013

〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
��������hsmn��������
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
��facebook.com/hsmuslimnusantara

�� instagram: @hsmuslimnusantara

�� twitter: @hs_muslim_n

�� web:
hsmuslimnusantara.org

����������������

Demikian sepenggal kisah Umar Bin Khattab,berbeda dengan Abu Bakar yang lembut, sifat keras Umar justru juga membantu dakwah Islam berkembang dengan sangat baik. Jadi apapun sifat anak kita, in sya Alloh jika bisa diarahkan dalam koridor yang benar dan 'lurus' dijalanNya, maka akan menjadi 'kelebihan'nya...
Mari kita mulai diskusi hari ini...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar