Jumat, 08 Januari 2010

UDAH BISA TERBANG. DAPET PESAWAT PULA

Waktu itu, Asifa mau mudik dari asrama tercinta menuju Tasikmalaya. Hari itu seperti biasa naik angkot Polban-Gerlong dan kemudian dilanjutkan dengan angkot Caheum-Ledeng. Nah pengalaman unik terjadi di sini. Ketika itu Asifa duduk tepat berada paling ujung dari kursi angkot, disebelahnya ada seorang ibu-ibu yang berbadan lumayan gemuk dan berpakaian daster batik. Karena si ibu terlalu ramah, kemudian beliau mengajak Sifa ngobrol, dengan pertanyaan pertama

“mau pergi kemana neng?”

“ke caheum bu”

“oh ke terminal neng? Hati-hati aja neng kalau mau ke terminal mah, barang-barang berharga harus di simpan dengan baik”

Mulai deh pikiran negatif sifa keluar, memang sifa membawa softcase laptop pada waktu itu. Tapi karena dia sudah di bekali jurus penjagaan jitu dari ayahnya, jadi ga dia taruh laptop di softcase, tapi di taruh di tas. Nah buat softcase dia isi 2 pakaian dan buku-buku berukuran A4 agar seperti laptop.

“oh ia bu, pasti!”

Tak lama kemudian karena si ibu mungkin merasa obrolannya sifa dengar, curhat deh dengan masalah yang sedang beliau hadapi.

“neng ibu teh lagi sakit, seminggu ke depan ibu harus di operasi. Namun karena ga ada biaya ibu pulang saja ke rumah. Obat juga yang harusnya ibu tebus belum bisa di tebus neng!”

Dengan hati yang iba namun penuh curiga, sifa bertanya lagi kepada si ibu

“mang ibu teh sakit apa? Kalau sakit mah kenapa atuh ibu teh malah jalan-jalan?”

Pertanyaan yang sedikit kritis kalau kata dosen mah

“ibu teh ginjal neng, ginjal ibu harus di angkat satu”

Sifa hanya berkata

“oh,,”

Entah pada waktu itu sifa sedang baik atau apa, dia menawarkan diri kepada si ibu

“bu, ini mah mungkin tidak akan membantu banyak. Namun cukuplah buat menambah biaya obat mah.”

Kemudian hal yang tidak di duga si ibu malah menjawab seperti ini

“neng ibu teh bukan ga mau nerima, tapi neng nya ikut ibu aja yuk ke rumah sakit!”

Karena ayahnya sudah membekali dia dengan jurus penjagaan tadi, maka sifa pun menjawab

“ah bu gimana kalau saya antar ibu ke kantor polisi saja. Disana ibu bisa dapet pengarahan dari polisi”

Karena sifa melihat wajah si ibu itu panik, kemudian sifa lanjutkan

“da bapak saya juga dulu waktu ada yang meminta tolong teh di anternya ke kantor polisi. Udah gitu di bantu sama si bapak polisinya. Malah di kasih gratis bu biaya rumah sakitnya. Siapa tau ibu juga bisa seperti itu.”

Kemudian si ibu menjawab dengan singkat
“engga neng makasih”

Dan kemudian si ibu minta berhenti ke supir angkotnya untuk turun di jalan. Padahal kurang masuk akal juga si ibu minta berhenti di depan sungai. Ya mungkin ada keperluan lain kali ya heheheh....

Setelah si ibu itu turun kemudian ada seorang ibu lagi yang mengajak ngobrol, topiknya masih nyambung

“neng bagus tadi ngajak si ibu itu ke kantor polisi, soalnya biasanya mah yang seperti itu teh yang pura-pura”

Dalam hatinya dia berkata “emh ternyata si ibu punya kemampuan mendengar dengan baik”hehehe

“hah? Maksud ibu?”

“ia neng yang pura-pura sakit tadi, tadi kan neng mau ngasih uang, si ibu itu malah minta di anter ke rumah sakit. Siapa tau aja neng bisi di culik.”

“kenapa ibu berfikiran seperti itu? Bisa aja kan bu mang beliau benar-benar sakit?”

“ih ari si eneng mani polos-polos teuing. Kan ibu oge pernah neng”

“pernah apa bu?”

“ia ibu oge pernah jadi pelaku nu kitu, hehheh”

“aeh si ibu,, gening (red:ternyata)”

Sifa malah jadi tertarik dengan pengalaman si ibu, kemudian si ibu juga memberi tahu gini

“neng mang benar tadi teh, nanyaN kenapa ibu teh lagi sakit tapi malah jalan-jalan, trus di ajak ke kantor polisi yang memang sangat takut sekali neng dengan kata-kata polisi. Neng harus tau juga tindak kriminalitas terjadi karena ada kesempatan”. Jadi mirip bang napi ni si ibu.

“oh ia, makasih ya buw!”

Kemudian si ibu itu turun dari angkot lebih dulu dari sifa sambil berkata

“neng da ongkos mah udah dari ibu”

Sifa mau menolak da gimana si ibu sudah turun. Jadi ya itu mah rezeki sifa heheheh

Aduh menyenangkan sekali hari itu, udah mah bisa ngegagalin kejahatan si ibu yang pertama, juga bisa naik angkot gratis heheheh

Dari sini ada dua hal yang harus kita renungkan. Pertama apa penyebab si ibu berbuat jahat seperti itu, apakah karena si ibu malas mencari pekerjaan sehingga menghalalkan cara ini untuk mendapatkan uang? Atau orang-orang mampu yang ada di sekitar dia tidak memperhatikannya? Padahal kalau saja zakat berkembang dengan baik di Indonesia, maka tidak akan terjadi ada orang yang kekurangan sampai melakukan perbuatan seperti itu. Ke dua kenapa si ibu yang ke dua malah membayar ongkos saya? Saya kan jadi malu atuh ibu, saya doakan semoga kebaikan si ibu yang ke dua Allah balas dengan yang lebih besar, lebih banyak dan secepatnya. Amiinn...

Huft..

Beruntung aku dikelilingi oleh orang-orang yang meletakan cinta tertingginya hanya kepada Allah. Ketika ku sadari ternyata orang yang dulu pernah aku sayagi, itu hanya fatamorgana dunia yang memberikan kenikmatan hampa ketika mengenalnya. Saat ku dapat kata-kata manis itu, benar kata orang, mata ini tertutup, telinga ini mendadak bisu mendengar perkataan dari sahabat sendiri. Seolah dia yang paling membuat aku bahagia. Kawan, di sadari atau tidak, wajar ketika suatu rasa kagum itu muncul, namun ingatlah itu awalnya penjebakan terhadap diri kita di mulai.


Mulai berdandan hanya untuk keluar dan agar dilihat dia, apa bedanya dengan seorang perempuan yang berlenggak-lenggok menampakan perhiasaanya di jalanan?? Diletakan dimana harga diri kita?? Rela kita memberikannya pada orang yang bukan menjadi haknya?? Itu dulu kawan, jahilliah ku,, menarik untuk di ambil hikmah, namun jijik untuk di ingat.

Astagfirulloahadzim,, ampuni hamba-Mu ini, mudah-mudah hamba bisa istiqomah dalam menjalankan amanah hidup yang engkau berikan padaku sebagai khalifah yang mudah-mudahan meraih mardlotillah Mu aminnn. Ke dua menjadi wanita shalehah,ampuni aku ya Allah dulu khilaf dan aku tau penyesalan selalu datang di akhir, namun aku bersungguh-sungguh kepada-Mu. Engkaulah pusat tujuanku. Istiqomahkanlah hati ini menuju ridlo-Mu.

Dunia Tak Sesempit Telapak Tanganmu Bung!!

"segala perbuatan pasti akan dipertanggungjawabkan" itulah yang aq inget dari guru ngaji aq sewaktu masih TK,,

semua orang tanpa harus diceramahin lagi pasti tau hal ini, tetapi kenapa ya pengaplikasiannya ko..???

misalnya ni dalam hal mempermainkan perasaan wanita, terlebih ketika saya mengetahui bahwa ternyata hobinya para ikhwan itu membuat GeEr para akhwat, dan yang lebih parah saya denger cerita dari temen saya bahwa da ikhwan yang hanya ingin mendekati akhwat hanya untuk membuat novel yang ecek-ecek,,dimana kerennya coba? nah dengan perbuatan ini apakah siap mempertanggung jawabkannya??

mungkin para ikhwan akan mengeluarkan alibi andalannya yaitu "salah akhwatnya sendiri yang ke GeEran,," aduh,,tu alasan yang sangat amat kuno dh,,

nah jadi inget ya buat para ukhti, pokoknya kalau ada ikhwan yang berani-berani ngajak lebih deket, jangan di gubris deh ,, mereka yang seperti itu tidak bertanggung jawab, terlebih atas ilmu yang telah dy peroleh,, keep hamasah ukhti!! jaga diri juga!! jangan sampai kata-kata itu keluar dari ikhwan yang berani-berani mencoba mengetes kita,,

berteman wajar, tapi kalau dah kurang ajar, dihajar za!!

kalau ada yang berani mencoba mengetes kita langsung za bilang

"MAAF,,DUNIA TAK SESEMPIT TELAPAK TANGANMU BUNG!!"

nanti kita cari ikhwan yang asal-asalan saja buat temen hidup selamanya,,
asal shaleh, asal cakep, asal kaya, asal hafal Qur'an,asal pintar, dan asal-asalan yang lainnya.
ya kan??

Amanah Membuat hidup kita terarah dan mudah-mudahan istiqomah

ini hasil mentoring tadi sore,,

ketika mentor ku bertanya apa hakikat amanah,, aq tulis deh di kertas,,meskipun aq ga ngerti sebenarnya apa yang dimaksud, tapi tulis za dulu,, hehehe
jawabanq adalah:

1. belajar mencari kekuatan diri, apa yang bisa saya lakukan, saya lakukan

2. kemampuan untuk lebih bisa menghargai pengorbanan orang lain

3. mencari zona nyaman dari keadaan yang sebelumnya tidak kita ketahui.

4. bisa mempunyai lebih banyak cermin buat diri

5. belajar pendelegasian agar semua orang terberdayakan,,

semangat!!!
kekuatanku terbentuk karena amanah yang Allah kasih buat aq lebih berat,,
^^

Allah ngasih ujian sesuai dengan kemampuan umatnya,,

Nih ya jawaban buat temen-temen yang menanyakan kenapa sekarang aku gak pacaran

sebenarnya ini pernah aku tulis di notes fb saya.
gini kawan waktu lebaran idul fitri kemaren ni kejadianya, seperti biasa ketika mengunjungi saudara-saudara keadaanya rame dan yang pasti makanan tersaji dengan lengkap. Ketika maen ke rumah adiknya nenek, kan ada bibi tuh,,


nah terjadilah perbincangan yang amat sangat membuatku membuka mata dan hati.
bibi :"nenk kalau ada yang suka ma nenk, trus dia nembak, jangan mau!!

adin: "lho kenapa bi? emang nda pacaran? gak da"

bibi :"nenk, kalau ada cowok yang mau nembak nenk, dy gak kan bisa jagaN nenk, soalnya dia sendiri ga amanah sama tugas dari orang tuanya, gimana dy bisa ngejagaN nenk?"

adin: "oh ia ya bi,, wah berarti kalau da cowok yang berani nembak cewek sekarang2 berarti dia gak bertanggung jawabatuh ya??"

bibi : "ia nenk, sekarang tw kn berarti yang bisa melihat para cowok yang tidak bertanggung jawab itu hanya sebagian kecil orang!!"

adin: "hehehehheehhehehhehe..."

aduh bibiq dirimu memang hebat, begitu banyak orang yang mengingatkan ku biar ga usah pacaran dulu, tapi hanya pepatah dari mu yang bisa aq simpan terus dihati.
semangat bi!!!

ini lah kawan jawaban dari aku yang 2minggu kebelakang ini selalu di tanyakan kenapa gak pacaran..
mudah-mudahan bisa membuka mata juga buat kawan-kawan semua.
yang masih pada punya pacar, jangan takut mutusin pacarnya karena gak ada status janda atau duda kalau kalian putus
hahahahha
:-)

Amanah

Amanah, sebuah kata yang memang untuk sebagian orang menginginkannya, misalnya: anggota DPR. trus siapa donk orang yang tidak menginginkan amanah??

Kawan, ketika kita tahu bahwa sebuah amanah nantinya akan di mintakan pertanggungjawabannya, dalam hati rasanya ingin menangis. sudah terfikir dalam pikiran kita, apa jadinya kita kelak? Sebelum amanah dalam hidup kita benar, kita ambil saja contoh shalat. Shalat itu kewajiban yang merupakan tugas bagi kita, dan semuanya pasti sudah tau kan kalau nanti shalat di mintai pertanggungjawabannya?? Nah di tambah dengan amanah posisi yang kita terima. tambah pusing saja nih pikiran..

Kawan jangan hawatir, usut punya usut amanah itu keren lho dan dari mana datangnya pun itu subhanallah.

Nih ya kita kan di beri kepercayaan dari temen-temen kita untuk memegang suatu posisi, biasanya orang yang di percaya itu telah melakukan suatu kontribusi yang menurut teman-teman kita itu bagus, misalnya nih ya kita sabar, kuat ketika ada masalah, kita berdamai saat ada orang yang menjatuhkan kita pada saat memberikan kontribusi tersebut.

Nah kawan ada hal yang kita lupakan, karena sifat sabar itu Allah yang punya dengan Ya Shobur-nya, kuat itu Ya Aziz, dan damai Ya Salam,, dan pasti lebih banyak lagi sifat-sifat Allah SWT yang sudah temen-temen terapkan.

Teman, bukannya tugas kita untuk menerapkan sifat-sifat Allah yang Maha Mulia? Ketika semua sifat itu dengan yang 96 lainnya bisa kita laksanakan, berarti kita sudah jadi orang yang menerapkan sifat-sifat mulia tersebut dalam kehidupan kita sehari-hari.
Dan kita harus percaya, bahwa kita bisa menerapkan dan berusaha melakukan sifat-sifat mulia tersebut dalam amanah yang kita terima.

Amanah itu bukan hanya sekedar mencoret program kerja kita, tapi juga berusaha untuk menerapkan sifat-sifat mulia dari Allah SWT.

semangat kawan!!
semakin banyak amanah, semakin banyak kesempatan kita untuk menerapkan sifat-sifat Mulia-Nya Allah.
semangat
^^

Minggu, 03 Januari 2010

PENEGAK HATI

Ketika orang tertidur, kau terbangun, itulah susahnya.
Ketika orang merampas, kau membagi, itulah peliknya.
Ketika orang menikmati, kau menciptakan, itulah rumitnya.
Ketika orang mengadu, kau bertanggung jawab, itulah repotnya.
Maka tidak banyak orang bersamamu disini, mendirikan imperium kebenaran
"Saya akan diam, sampai saya tahu, saya akan diam atau bicara" (Imam Syafi'i)