Jumat, 17 April 2015

Maintainance Tools (Part 3)

☕ Psycho Coffee Morning ☕

Oleh : Ani Ch, penulis buku & praktisi pendidikan keluarga

Kamis, 16 April 2015

Saya dulu pernah punya murid, penggemar sepeda...dan semua tabungannya disimpan, dikumpulkan hanya utk modif sepeda gunungnya...

Saya punya kenalan, cinta sekali sama mobil pertamanya...dan walaupun reyot & tdk bisa dipake, masih dipajangnya di samping rumah, tak pernah pindah, tak pernah pergi, juga tak akan dijual, apalagi dirombeng sebagai besi tua.

Ada seorang anak yg sanga gila dg saxophone, dia seringkali begadang utk memainkannya, sampai bertengkar dg ayahnya krn terasa mengganggu org tidur, akhirnya dia tetep main di halaman belakang rumah, tengah malam.

Teman, banyak sekali orang memiliki benda kesayangan..dan pengelolaan benda kesayangannya ini memang beda...namanya juga kesayangan..spesial dong..

Tapi, hukum bahwa segala sesuatu yg berlebihan itu tidak baik akan tetap berlaku, oleh karena itu ini perlu jadi perhatian penting..

Anak2 perlu dilatih mengelola barang2 dg cara yg tepat, agar ketika besar tdk memiliki kebiasaan2 yg mengganggu, baik dirinya sendiri maupun orang lain. Nah, kita sebut saja, pembiasaan kali ini adalah Manajemen Benda Kesayangan.

✏✏

Anak2 sangat mudah punya benda kesayangan, karena inilah fase terbentuknya 'rasa kepemilikan'. Ada yg punya pensil kesayangan, klo gak ada dicari kemana2, gak mulai mulai belajar jika tdk dg pensil yg itu. Ada yg punya tas atau sepatu kesayangan, walaupun sudah butut, tdk mau diganti yg baru, sampai dipaksa2, tdk mau juga. Bahkan ada yg punya piring kesayangan, cma dia yg boleh pakai, org lain nggak boleh menggunakannya.

Teman, aspek pertama yg bisa kita latihkan dlm proses Manajamen Benda Kesayangan adalah  tanggung jawab untuk 'maintain', menjaga & merawat. Benda kesayangan, jadi mediator yg efektif utk terbentuknya tanggung jawab ini..

"Orang yg punya benda berharga, akan menjaga & merawatnya, jika tdk mau menjaga dan merawatnya" adalah pesan yg perlu disampaikan.

Secara teknis, anak2 perlu didampingi utk menjaga kebersihannya, berhati2 agar tdk rusak, memperbaiki jika ada kerusakan, berhati2 ketika membawa & menyimpan dg baik agar tidak hilang, memastikaan keamanan agar tdk diambil/dicuri orang. Prinsip pelatihan kemandirian fisik berlaku ya..RUTIN & TERBIASA...maka benih2 karakter akan tumbuh di sela2 aktivitas ini.

Jika ini adalah simulasi utk melatih tanggung jawab anak thd segala sesuatu yg disayanginya...bayangkan betapa luar biasa dampaknya. Saat usia anak bertambah, dia akan terbiasa menjaga benda dan juga org yg disayanginya, dia akan berhati2 agar hubungan tdk rusak, akan mencari solusi jika ada masalah, akan menjaganya agar aman. Sebuah rangkaian karakter yg sangat dibutuhkan bagi siapa saja yg akan membangun keluarga.

✏✏

Aspek kedua dari Manajemen Benda Kesayangan yg perlu kita latihkan adalah pengendalian diri.

Anak2 bisa jadi akan mau mengorbankan apapun utk mendapat atau mempertahankan benda kesayangan, begitu pula jika ada kejadian kerusakan atau kehilanan benda kesayangan, muncullah reaksi atau respon berlebihan yg mengganggu orang lain.

Pernah tahu, ada anak nggak mau jajan, krn uang sakunya mau dibelikan mainan, sampe dia kena maag. Pernah kudapati seorang gadis menghemat uang makannya sedemikian rupa agar bisa beli sepatu crocs. Ada yg sampe mencuri uang ortunya supaya beli game kesukaannya. Inilah bentuk2 pengendalian buruk atas benda kesayangan.

Ini juga bentuk lain lain buruknya pengendalian diri thd benda kesayangan. Tasnya diobrak abrik ketika pensilnya tidak ketemu, semua piring dibanting waktu piring kesayangannya pecah, tidak mau ikut pergi rekreas keluarga krn topi kesayangannya gak ketemu.

Teman, sejak kecil anak2 perlu dikenalkan pada BATASAN, termasuk dalam rangka manajemen benda kesayangan ini.

Anak perlu diarahkan utk tdk mengorbankan sesuatu yg terlalu besar demi benda kesayangan..Usaha2 yg dilakukan utk benda kesayangan tdk boleh mengakibatkan sesuatu yg tdk benar, mendholimi diri sendiri, mendholimi orang lain.

"Kakak, boleh kok nabung utk beli mainan, tp tiap istirahat harus makan ya..kalau tdk mau jajan bawa makanan dr rumah" beberapa nasehat teknis perlu disampaikan krn kdg demi benda kesayangan, anak kehilangan cara pikir logisnya.

Mendampingi anak ketika ada kejadian kerusakan/kehilangan benda kesayangan juga sangat perlu. Krn inilah momen akan menyusun kerangka nilai yg dia pegang kelak, bahwa tdk ada yg abadi (spt lirik lagu saja ya). Nilai keimanan bisa kita selipkan, bahwa segala sesuatu yg kita miliki hanyalah titipan dr yg Maha Memiliki, jadi kalau waktunya Yang Memiliki utk mengambilnya...kita harus mengikhlaskan..dan meyakini akan diberi ganti yg baik..

Teman, cukup kiranya pembahasan tentang maintainance tools ini..ini sesuatu yg sederhana, sepela, tapi kalau kita punya waktu & komitmen utk mngurus hal ini..dampak besar menanti..investasi karakter dlm diri anak2 kita...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar