Rabu, 13 Mei 2015

Kisah Utsman Bin Affan

Bismillaahirrohmaanirrohiim

Bunda-bunda solihat....
Tema kita hari ini, Rabu, 6 Mei 2015 adalah

��Kisah Utsman Bin Affan��

Sebelum kita memulai diskusi, mari kita simak sekelumit kisah Ustman Bin Affan berikut ini

������������������������

Utsman Bin Affan

������������������������

Utsman dilahirkan 6 tahun setelah tahun gajah. Jadi beliau lebih muda 6 tahun dari Rasululloh SAW.

Utsman adalah saudagar pakaian. Karena ia Jujur dan dermawan, perdagangannya maju pesat. Sifat pemalu telah tampak sejak kecil, sehingga Utsman remaja tidak pernah tergelincir dalam kehidupan maksiat seperti teman-temannya. Perasaannya halus dan lemah kembut, karena itu ia berusaha untuk tidak menyakiti hati orang atau melakukan kekerasan.

Abu Bakar, laki-laki dewasa pertama yang memeluk Islam, adalah sahabat Utsman. Mereka sama-sama tidak menyukai kebiasaan buruk masyarakat. Abu Bakar pun mengajak para sahabatnya yaitu diantaranya Zubair bin Awwam, Thalhah Bin Ubaidillah, dan Utsman Bin Affan masuk Islam. Utsman masuk Islam di masa awal kenabian, sehingga termasuk kelompok Assabiquunal Awwaluun.

Utsman Bin Affan menikah dengan putri Rasululloh SAW, Ruqayyah. Untuk memenuhi perintah Alloh dan melindungi istrinya, maka Utsman termasuk Muslimin yang hijrah ke Habasyah. Hijrah pertama dan kedua ke Habasyah diikuti Utsman. Begitu juga ketika hijrah ke Madinah.

Rasululloh SAW mengangkatnya menjadi salah seorang sekertaris dan kadang juga sebagai penulis wahyu.

Pada saat Rasulullah SAW dan kaum Muslimin hendak menghadapi perang Badar, tiba-tiba Ruqayyah sakit keras. Rasululloh SAW mengizinkan Utsman tidak berangkat berperang, untuk menjaga istrinya. Namun Ruqayyah akhirnya wafat dan dimakamkan bertepatan dengan datangnya berita gembira tentang kemenangan kaum Muslimin di Badar.

Mengetahui betapa sayangnya Utsman keoada keluarga Rasululloh SAW, beliau SAW pun kemudian menikahkan Utsman dengan putrinya, Ummu Kultsum, adik dari Ruqayyah. Namun kebahagiaan Utsman tidak lama, karena Ummu Kultsum pun wafat. Melihat Utsman begitu sedih, Rasululloh SAW pun menghiburnya dengan bersabda, "Andaikata ada putri kami yang ketiga, niscaya kami nikahkan ia dengan anda."
Karena menikah dengan Ruqayyah dan Ummu Kultsum itulah, kaum Muslimin pun memberi Utsman gelar "Dzun Nurain" (Si Pemilik Dua Cahaya).
Setelah menikah dengan dua cahaya hatinya itu, Utsman menikah dengan beberapa muslimah lain dan memiliki 15 anak lelaki dan perempuan dari semua pernikahan itu.

Setelah Badar, Utsman banyak mengikuti perang bersama Rasululloh SAW.

������������������������
Menjadi Khalifah Ketiga (masa pemerintahan 23 - 35 H / 644 - 656 M)

Khalifah ketiga setelah Abu Bakar, dan Umar Bin Khattab. Sangat banyak kebaikan yang dilakukan Utsman Bin Affan untuk sesama sehingga beliau digelari "Ghaniyyun Syakir" (orang kaya yang bersyukur). Pada masanya, Utsman mengganti para gubernur taklukan Islam yang ingin memisahkan diri. Dia juga memperbanyak Al Qur'an yang telah dibukukan menjadi tujuh buah dan mengirimkannya ke Syam, Yaman, Bahrain, Basrah dan Kufah. Inilah jasa terbesar Utsman Bin Affan.

Utsman wafat pada usia 82 tahun, saat sedang membaca Al Qur'an, ditikam pedang Humran Bin Sudan.

Di susun oleh RaLiKa
Tim tema diskusi HSMN
Masukan dan saran tentang tema diskusi mohon dikirim ke
HSMN.Timtemadiskusi@gmail.com

Sumber:
(1) Eka Wardhana, Kisah Para Sahabat Nabi, Rumah Pensil Publishing, 2012
(2) Eka Wardhana dan Tim sygma, Muhammad Teladanku, Sygma Publishing, 2013

〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
��������hsmn��������
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
��facebook.com/hsmuslimnusantara

��FB : Seminar MAMS (HS Muslim Nusantara)

�� instagram: @hsmuslimnusantara

�� twitter: @hs_muslim_n

�� web:
hsmuslimnusantara.org

������������������������

Demikian sepenggal kisah Utsman Bin Affan. Begitu banyak sifat baik yang dicontohkan Utsman, semoga bisa menjadi salah satu inspirasi untuk anak-anak kita...

Mari kita mulai diskusi hari ini...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar