Senin, 11 Januari 2010

Yuk ah kita hijrah!!

Tasikmalaya, 30 desember 2009
Yuk kita hijrah!
Pada hari selasa tepatnya pukul 18.30 ba’da magrib, saya di ajak sama pimpinan pesantren untuk menghadiri sebuah pengajian di pesantren Sabilunnajah, tempat saya belajar menimba agama dengan serius. Saya enggan sangat semangat bertekad untuk menghadiri acara tersebut.
Allahuakbar Allahuakbar!!
Wah adzan magrib berkumandang, alhamdulillah akhirnya tiba waktu acara pengajian yang akan saya ikuti. Saya pun bergegas shalat magrib di rumah dengan mengajak dan hampir memaksa adik saya untuk segera shalat dan mengantarkan saya pesantren. Alhamdulillah adik saya mau mengantarkan saya.
Kami pun langsung menuju pesantren seusainya saya shalat. Setibanya di gerbang pesantren, terdengar bunyi “tagonjreng” dan ada seseorang sedang melantunkan sebuah lagu qasidah. Jelas hal ini mengingatkan saya akan suasana dulu ketika saya sedang pesantren. Emh wangi mesjid Sabilunnajah yang khas tercium, seolah-olah mengajak saya untuk segera melaksanakan shalat disana.
Lantas saya bergegas mencari sumber suara yang tadi berasal. Dan huft.. ternyata sumber suara dari madrasah. Dan wow ternyata rame banget hehehehe
Ketika acara hiburan dan pengumuman kejuaraan selesai di umumkan, segera kami melaksanakan shalat isya berjamaah karena pada waktu itu adzan berkumandang setelah selesainya pengumuman kejuaraan.
Shalat berjamaah selesai, kami pun segera masuk kembali ke dalam madrasah, karena acara inti akan di mulai. Ya Ampun!! Saya baru ngeh ternyata ini acara peringatan tahun baru Islam dan Maulid Nabi saw. Emh saya rasakan lagi suasana yang benar-benar pesantren ni, karena di tempat saya belajar sekarang sama sekali tidak ada yang namanya peringatan tahun baru Islam.
Acara yang pertama yaitu peembacaan ayat-ayat cinta dari Allah SWT yang di lantunkan oleh Abdul Rahim, ketika saya dulu masih pesantren saya memanggil beliau mang Ohim, emh emang subhanallah sekali suara mang Ohim, secara gitu ya Qari Kabupaten!! Hehehe
Acara selanjutnya yaitu sambutan-sambutan. Sambutan yang pertama dari ketua pelaksana (panitia) yaitu Mang Iyus, saya lupa lagi nama asli beliau siapa hehehehe.. sambutan selanjutnya dari tokoh masyarakat. Sambil memberikan sambutan, masyarakat pun kemudian berdatangan lebih banyak lagi.
Selanjutnya yaitu di isi oleh mubaligh dari ci pari. Siapa lagi kalau bukan Mang Aju hehehhe, nih ya yang mang aju sampeN
“Assalamu’alaikum wr wb..”
“waa’laikumsalam wr wb..”
...Kemudian seperti biasa pembukaan...
Nih ya materi unik yang saya temukan dari sini
“saya heran kenapa film 2012 di haramkan. Karena penasaran saya nyuruh adik saya yang sedang berada di kota untuk membelikan CD film tersebut. Nah ibu-ibu, ketika saya lihat di sana, tidak ada cerita yang bertentangan dengan ajaran kita. Ketika ada pendeta yang bisa membangunkan mayat dalam sebuah gerja, menurut saya itu tidak masalah da memang pendeta harusnya ada di gereja. Masalah ceritanya mah tidak usah di tanya, karena film itu buatan orang yahudi. Saya yakin tidak usah di bahas lagi kalau masalah ini mah. Masa ia mau melihat hasil karya orang yang ingin membantai kita?? Menurut sayatidak perlu keluar fatwa haram buat film ini. Yang penting kita tidak usah mempercayai ini semua, toh kan takdir mah udah tertulis di zaman azalinya. Kan sudah tau semuanya juga bahwa ada rukun iman yang ke 6, percaya kepada Qada dan Qadar.
kita hijrah yuk!!
Yang membuat saya heran lagi mah, kenapa sebuah sinetron yang jelas-jelas melanggar aturan islam yakni kenapa seorang perempuan setelah di nikahi oleh seorang laki-laki, kemudian bercerai dan selanjutnya di nikahi oleh anak si laki-laki tadi. Ya masalah judulnya mah tidak usah di sebutkan lagi, da yang pasti mah film?? I _ _ _ _h hehehehe
kita hijrah yuk!!
Nah kenapa sinetron yang jelas-jelas melanggar aturan-aturan agama Islam ini tidak di haramkan? Apakah karena pemerannya orang Islam? Apakah karena seluruh pemainnya menggunakan pakaian yang terutup meskipun tidak memakai krudung? Atau apakah karena sinetron ini buatan orang Indonesia?
Saya fikir lembaga yang satu ini telah terkecoh dengan sinetron ini.”
Kita hijrah yuk!!
Emh dari sini saya mengambil hikmah ternyata menjadi seorang yang kritis tidak hanya di dapat dari bangku kuliah dan organisasi. Menyenangkan sekali ketika saya mengikuti pengajian ini. Dilanjutnya dengan materi selanjutnya yang sangat menarik menurut saya
“ibu-ibu ada rumus jitu nih biar negara kita menjadi menjadi aman, yaitu khairuummah, yang terdiri dari sidik, adil, dan amanah. Hikmah dari ke tiga hal tersebut adalah
1. Sidiq: bicara jujur, ketika ada satu hal yang merah katakan meah. Ketika putih katakan putih. Jangan sampai merah jadi putih, dan putih jadi merah
2. Adil: menempatkan sesuatu tepat pada tempatnya. Yang benar berikan kemenangan yang salah berikan hukuman. Ini adil menurut Islam
3. Amanah: hidup kita jadi tenang karena banyak di percaya orang, tidak merasa dilihatin orang dengan naeh-aneh. Kemudian barakah dalam mengisi umur.
kita hijrah yuk!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar